Wednesday, September 29, 2021

Empirisme

 Apakah yang dimaksud dengan Empirisme ?


Empirisme lahir di inggris dengan tiga eksponennya yaitu David Hume, George Berkeley, dan John Locke. Empirisme berasal dari bahasa Yunani "empeirin" yang berarti coba-coba atau pengalaman. 

Empirisme adalah salah satu pendekatan dalam epistemologi (ilmu pengetahuan tentang pengetahuan) yang menyatakan bahwa pengetahuan manusia berasal dari pengalaman dan observasi dunia nyata. Ini berarti bahwa pengetahuan dapat diperoleh melalui indera manusia dan pengalaman empiris. Pandangan ini berlawanan dengan rasionalisme, yang berpendapat bahwa pengetahuan utama berasal dari akal budi dan pemikiran.

Beberapa konsep kunci terkait dengan empirisme adalah sebagai berikut:

  • Pengalaman sebagai Sumber Utama Pengetahuan: Empiris meyakini bahwa sumber utama pengetahuan adalah pengalaman melalui panca indera. Ini berarti bahwa apa pun yang kita tahu atau pelajari didasarkan pada apa yang kita amati atau alami dalam dunia fisik.
  • Tabula Rasa: Banyak pemikir empiris, seperti John Locke, berpendapat bahwa pikiran manusia seperti "tabula rasa" atau "lembaran kosong" pada awalnya, dan pengetahuan dibentuk oleh pengalaman yang diperoleh sepanjang hidup. Ini mengesampingkan gagasan bahwa pengetahuan bawaan atau konsep-konsep a priori ada sejak lahir.
  • Induktivisme: Empirisme sering kali terkait dengan metode induktif, di mana kesimpulan umum ditarik dari pengamatan khusus. Proses ini melibatkan pengumpulan data dan pembentukan konsep atau hukum umum berdasarkan data tersebut.
  • Skepticisme Terhadap Pengetahuan A Priori: Empirisme bersifat skeptis terhadap pengetahuan a priori, yaitu pengetahuan yang didasarkan pada akal budi dan pemikiran tanpa melibatkan pengalaman indera. Empiris meyakini bahwa pengetahuan yang sejati dan valid harus berdasarkan pada pengamatan konkret.
  • Positivisme: Seiring berjalannya waktu, pandangan empiris berkembang menjadi positivisme, yang menekankan pentingnya metode ilmiah dalam mendapatkan pengetahuan yang valid dan dapat diandalkan. Positivisme menganggap bahwa hanya fakta-fakta yang dapat diamati dan diukur secara empiris yang memiliki nilai pengetahuan.

Contoh tokoh-tokoh yang terkait dengan empirisme meliputi John Locke, George Berkeley, dan David Hume. Masing-masing dari mereka mengembangkan pandangan unik tentang peranan pengalaman dalam pembentukan pengetahuan manusia.

Pendekatan empiris masih menjadi dasar bagi banyak disiplin ilmu, terutama dalam ilmu alam, ilmu sosial, dan ilmu eksperimen. Dalam konteks ilmiah modern, observasi, pengujian, dan eksperimen adalah metode penting untuk memvalidasi atau menolak hipotesis dan teori.

0 comments:

Post a Comment