Salah satu hal yang paling sulit pada persoalan asmara adalah merelakan sang keasih yang kita cintai untuk pergi, terlebih jika kalian saling mencintai.
Lebih menyakitkan lagi ketika menyaksikan sang kekasih menangis tersedu-sedu karena cintanya padamu tidak mampu untuk bersatu.
Kamu pun harus menenangkannya dia supaya tidak bersedih berkelanjutan sedangkan persaanmu sendiri hancur sperti tercabik-cabik.
Kamu pun harus menenangkannya dia supaya tidak bersedih berkelanjutan sedangkan persaanmu sendiri hancur sperti tercabik-cabik.
Akan jauh lebih menyakitkan lagi ketika kamu harus
mengatakan langsung pada nya untuk berhenti
mencintaimu degan alasan “tidak baik
memelihara cinta yang akan menyiksamu didalam rumah tanggamu kelak, kamu tidak
akan bahagia nanti”. Saat itu kamu merasa perasaanmu hancur bagaikan debu.
Dan akan lebih menyakitkan lagi ketika bertemu dengan nya
setiap hari sedangkan bertemu bukan sebagai kekasih, dan kamu harus berusaha
mati-matian untuk menjadi seperti orang lain bersikap kepadanya.
Akhirnya, yang paling menyakitkan dari yang menyakitkan
diatas adalah ketika kamu melihat dan mendengar bahwa orang yang kamu cintai
tersebut sudah mulai menjalin hubungan dengan orang yang baru dia cintai hanya
sebagai pelampiasan patah hatinya denganmu.
Pada akhirnya kamu harus menjadi seorang yang kejam, kamu
harus menjadi seorang pembunuh karena kamu harus membunuh perasaan yang telah kamu
tumbuhkan.
0 comments:
Post a Comment