Wednesday, October 17, 2018

C I N T A, Bahagia atau Derita?

PENDAPAT PARA PAKAR CINTA TENTANG CINTA

Ketika Anda jatuh cinta, kebahagiaan akan membuat Anda sulit tertidur karena kenyataan lebih baik dibandingkan mimpi Anda. ~Dr. Seuss
Bagian terbaik jatuh cinta adalah perasaan itu sendiri. ~Tere Liye
Hidup tanpa cinta adalah seperti pohon tanpa bunga atau buah. ~Khalil Gibran
Aku mampu bertahan menghadapi segala bencana, kecuali satu; kehilangan cinta. ~Oscar Wilde
Cinta sejati memandang kelemahan lalu dijadikan kelebihan untuk selalu mencintai. ~ Bacharuddin Jusuf Habibie

FAKTANYA...

Cinta identik dengan remaja, karena masa remaja merupakan masa dimana pertama kali kita mengenal cinta yang membuat kita sangat merasa bahagia. Kalau begitu cinta itu adalah bahagia?
Kita terlahir atas dasar cinta, kenapa? Karena cinta kedua orang tua kita dulu dipersatukan sehingga kita terlahir. Lalu ketika kita lahir suasana bahagia terpancar dalam keluarga kita terutama kedua orang tua kita. Kalau begitu cinta itu adalah bahagia?
Apakah kalian punya sahabat akrab? Dimana kita merasa sangat nyaman dengannya sehingga kita mau cerita apa saja dengannya dan merasa masalah teman kita adalah masalah kita dan melakukan hal-hal konyol bersama. Negitulah cinta seorang sahabat. Kalau begitu cinta itu adalah kenyamanan?
Ketika kamu pacaran, kamu sangat merasa bahagia dan tempat paling aman dan nyaman adalah berada disampingnya, meskipun ditempat bahaya sekalipun. Kalau begitu cinta adalah kebahagiaan dan kenyamanan?

TAPI...

Kalau cinta adalah bahagia dan nyaman kenapa setiap ada cinta selalu ada air mata?
Kalau cinta adalah bahagia dan nyaman kenapa ada orang meninggal bunuh diri karena cinta?
Kalau cinta adalah bahagia dan nyaman kenapa banyak rumah tangga hancur?
Kalau cinta adalah bahagia dan nyaman kenapa banyak orang patah hati yang berdampak pada kesehatan psikologi?
Kalau cinta adalah bahagia dan nyaman kenapa begitu banyak kedua insan yang saling mencintai namun tidak bisa bersatu?

ALASANNYA KENAPA?...

“Saya cinta dengan si dia, tp dia acuh tak acuh dan sering kali berkata kasar hanya karena hal-hal yang sepele”
Begitu banyak kedua insan yang patah hati karena cintanya tidak dapat bersatu akibat campur tangan dari orang tuanya. Karena sang kekasih hati tidak sesuai dengan ekpektasi kedua orang tua.
Ada banyak juga insan yang patah hati karena kita mencampur adukkan antara cinta dan harapan-harapan bahagia dengan instan.

Jadi sebenarnya CINTA Adalah Bahagia atau Derita?

Ilmu psikologi secara garis besar ada dua cara manusia berfikir, yaitu berfikir dengan otak kanan (emosi) dan berfikir dengan otak kiri (logik). Dalam kondisi normal otak kiri dan otak kanan akan berjalan sejajar, sedangkan kitika kita emosi otak kanan akan dominan. Begitu juga sebaliknya ketika kita berfikir dengan otak kiri maka otak kanan akan down.

Hal-hal yang bersifat abstrak atau tidak bisa diukur, itu merupakan area otak kanan. Contohnya keindahan alam, marah, perasaan (cinta, sayang, patah hati dll).

Itulah sebabnya ketika orang sedang merasakan cinta, apapun yang berkaitan dengan sang pujaan hati akan membuatnya bahagia meskipun hal yang bodoh sekalipun jika itu berkaitan dengan sang pujaan hati akan membuatnya bahagia.

Namun akan berbeda jika cinta dicampur adukkna dengan hal-hal lain selain dari kesucian cinta itu sendiri. Contoh anda cinta dengan syarat dengan yang kaya, maka ketika harta sudah tidak menyertainya maka cinta akan hilang diikuti dengan hancurnya rumah tangga.

Salah satu kasus yang paling sering yaitu ketika cinta diikut campuri oleh orang tua. Ketika orang tua mengatur dan menguasai siapa jodoh kita, maka akan berantakan kemudian hari. karena sudah jelas dalam islam mengajarkan bahwa ada tiga hal yang tidak bisa kita ikut campur, yang pabila ketiga hal ini diikutcampuri maka akan berantakan. ketiga ha tersebut adalah "rejeki, jodoh dan maut".

Maka jika anda kelak memiliki keturunan, bimbinglah mereka untuk menemukan jodoh yang baik. Tapi, jangan mengatur siapa jodoh meraka.

Kesimpulannya 

Cinta adalah suatu kebahagiaan, keindahan dan kenyamanan bagi yang memilikinya. Namun akan menjadi derita ketika cinta dicampur adukkan dengan hal-hal lain, baik dari internal kita sendiri maupun dari eksternal seperti orang tua, keluarga, sahabat dll.

Kita akan mendapatkan manfaat dari cinta ketika kita memberikan cinta yang suci yang seutuhnya cinta. Bukan karena ada hal-hal lain yang diluar cinta itu sendiri.

0 comments:

Post a Comment