Saturday, April 12, 2025

🧢 Scrum Master sebagai Mentor: Menuntun dengan Pengalaman, Mendorong Lewat Hubungan

 Selain menjadi fasilitator, teacher, dan servant leader, seorang Scrum Master juga berperan sebagai Mentor — seseorang yang membimbing anggota tim, Product Owner, atau bahkan rekan kerja lintas fungsi melalui hubungan yang berlandaskan kepercayaan dan pengalaman.

Mentoring adalah perjalanan bersama, bukan sekadar pemberian instruksi.


🌱 Bedanya Mentor dan Teacher

Kalau Teacher lebih fokus pada transfer pengetahuan dan pemahaman konsep, Mentor berfokus pada pengembangan individu dalam konteks pengalaman nyata dan pertumbuhan pribadi.

Scrum Master sebagai mentor akan lebih banyak:

  • Mendengarkan dan memahami tantangan individu

  • Berbagi pengalaman pribadi yang relevan

  • Membangun kepercayaan untuk diskusi yang lebih dalam

  • Membantu mentee menetapkan dan mencapai tujuan jangka panjang


🤝 Membangun Relasi Personal

Mentoring tidak terjadi dalam ruang formal. Hubungan ini dibangun secara organik lewat interaksi sehari-hari. Scrum Master menciptakan ruang untuk refleksi dan percakapan terbuka, misalnya:

  • Saat Developer merasa stuck dengan dinamika tim

  • Saat Product Owner merasa kewalahan memprioritaskan backlog

  • Saat anggota tim merasa kurang percaya diri menghadapi stakeholder

Dalam momen seperti itu, Scrum Master hadir sebagai teman berpikir — bukan untuk memberi jawaban, tapi membantu menemukan arah.


🔍 Mentoring Lewat Tanya-Jawab yang Bermakna

Seorang mentor yang baik tidak selalu memberi tahu “apa yang harus dilakukan,” tapi membantu mentee menyadari opsi dan potensi dalam dirinya sendiri. Pertanyaan-pertanyaan reflektif seperti:

  • “Menurutmu, apa yang membuat hal itu sulit?”

  • “Apa yang ingin kamu capai dari situasi ini?”

  • “Bagaimana kamu bisa mencobanya dengan cara berbeda?”

Pertanyaan seperti ini membuka ruang pembelajaran yang dalam dan bermakna.


🌟 Contoh Peran Mentor dalam Praktik

  • Untuk Developer: membantu membangun pola pikir ownership terhadap kualitas, kolaborasi lintas fungsi, atau growth mindset.

  • Untuk Product Owner: memberi wawasan tentang teknik prioritisasi, komunikasi dengan stakeholder, atau mengelola ekspektasi.

  • Untuk Scrum Master baru: membimbing rekan sejawat dalam memfasilitasi event Scrum atau menangani tantangan dinamika tim.

Mentoring bisa lintas level, lintas peran, bahkan lintas tim.


🧠 Kesimpulan: Mentoring adalah Investasi Jangka Panjang

Peran Scrum Master sebagai Mentor bukan tentang seberapa cepat seseorang belajar, tapi seberapa dalam ia bisa tumbuh. Ini adalah proses yang memerlukan empati, komitmen, dan kesabaran.

Seperti yang dikatakan oleh Simon Sinek:

“A mentor is not someone who walks ahead of you to show you how they did it. A mentor walks alongside you to show you what you can do.”

0 comments:

Post a Comment