Wednesday, September 25, 2019

Artificial Intelligence

Definisi Artificial Intelligence manurut para ahli :
  1. H. A. Simon [1987] :
    “ Kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan kawasan
    penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman
    komputer untuk melakukan sesuatu hal yang -dalam pandangan
    manusia adalah- cerdas
  2. Rich and Knight [1991]:
    “Kecerdasan Buatan (AI) merupakan sebuah studi tentang bagaimana
    membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat
    dilakukan lebih baik oleh manusia.
  3. Encyclopedia Britannica:
    “Kecerdasan Buatan (AI) merupakan cabang dari ilmu komputer yang
    dalam merepresentasi pengetahuan lebih banyak menggunakan bentuk
    simbol-simbol daripada bilangan, dan memproses informasi berdasarkan
    metode heuristic atau dengan berdasarkan sejumlah aturan
Sederhananya, Artificial Intelligence atau yang akrab di panggil AI merupakan sebuah software yang mampu melakukan sebuah tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia.
Menurut Winston dan Prendergast [1984], kecerdasan buatan bertujuan untuk :
  1. Membuat mesin menjadi lebih pintar (tujuan utama)
  2. Memahami apa itu kecerdasan (tujuan ilmiah)
  3. Membuat mesin lebih bermanfaat (tujuan entrepreneurial)
AI bukan hal baru dalam dunia tekologi, AI sudah mulai dikembangkan sejak abad ke-17 oleh para ilmuan matematika. Namun gaung ketenaran teknologi tersebut baru mencuat sekitar 1950 silam. Christopher Strachey  dari University of Manchester, United Kingdom, merupakan programmer yang pertama kali menuliskan AI pada mesin Ferranti Mark I.
Namun penggunaannya sebenarnya sudah lama ditanam, di antaranya dalam aktivitas komputasi melayani pemesanan pengenapan. Bots mengubah pola percakapan langsung ke dalam aplikasi. Ketika seseorang memesan kamar hotel melalui sambungan telepon, maka pihak customer service yang akan melakukan perintah pada perangkat. Dengan menggunakan bots, aktivitas tersebut bisa dilakukan melalui percakapan teks melalui asisten robot.
Bots atau chatbots tengah berkembang di Indonesia, salah satunya dalam meningkatkan layanan finansial. Perangkat lunak yang mewakili aktivitas obrolan berteknologi robot tersebut bisa ditemukan dalam aplikasi Delimabot besutan PT Finnet Indonesia. Untuk menggunakan Delimabot, pengguna harus memiliki akun Telegram terlebih dahulu. Sebab, Delimabot merupakan aplikasi mini yang terdapat di dalam Telegram.
“Delimabot ini serupa dengan Delima Point yang kami miliki sebelumnya,” ujar Direktur Utama PT Finnet Indonesia Niam Dzikri dalam acara peluncuran Delimabot di Jakarta, beberapa waktu lalu. Keduanya merupakan aplikasi ponsel pintar yang bisa diunduh melalui perangkat Android atau iOS. Hanya saja Delimabot berbasis teknologi robot sementara Delima Point tidak.
Untuk mengaktifkan Delimabot, pengguna bisa mencari kata kunci @delimabot di dalam aplikasi Telegram. Kemudian akan muncul tombol ‘start’ untuk memulai registrasi. Pengguna cukup mengikuti instruksi dengan memasukkan Nama dan Nomor Ponsel. Kemudian sebuah notifikasi berbentuk nomor kode akan dikirimkan via pesan teks untuk proses registrasi. Setelah berhasil, pengguna akan mendapatkan ID Pass agar bisa masuk ke dalam platform Delimabot. Apabila ingin masuk Delimabot, pengguna cukup mengetik ‘login’ dan ketik ID Pass. Delimabot bisa digunakan dengan memasukkan perintah ‘menu’ pada layar ketik. Penggunaan Delimabot benar-benar berbeda dengan aplikasi mobile pada umumnya. Biasanya di dalam aplikasi pengguna bisa memilih menu dengan menekan fitur yang tersedia. Namun di dalam Delimabot, perintah diberikan dalam bentuk chatting.
Di dalam aplikasi, pengguna bisa melakukan berbagai macam transaksi. Beberapa di antaranya, membeli pulsa dan token PLN. Sementara hanya dua layanan tersebut yang diberikan karena Finnet menyasar pengguna dari kalangan agen pembayaran keliling, transaksi di warung atau UKM, hingga bisnis komunitas. Namun ke depannya beberapa layanan juga akan ditambah, seperti membayar parkir.

0 comments:

Post a Comment