Sunday, September 22, 2019

Kualitas Pendidikan Indonesia

Menurut PISA (Programme for International Student Assessment) Indonesia ranking 62 dari 70 negara. Land Pritchett seorang profesor dari Harvard Cannedi Schools ia meneliti husus anak-anak Jakarta usia 15 tahun dan menyimpulkan bahwa anak-anak di Jakarta ketinggalan 128 tahun dibandingkan dengan negara-negara lain.
Why???
salah satu yang memiliki andil besar dalam ketertinggalan tersbut adalah Kualitas Pendidikan Indonesia.

Jika kita berbicara tentang Pendidikan, kita pasti bicara tentang Sekolah, Murid dan Guru. Namun sayangnya hasil Ujian Kompetensi Nasional bahwa performa guru-guru di Indonesia rata-ratanya adalah 53,02 dari 100. Kualitas dari pengajar kita menentukan kualitas pendidikan Indonesia.

Menurut laporan tahunan GII (Global Innovation Index) yang dikeluarkan oleh Cornel University, INSEAD, dan World Intellectual Property Organization dimana penelitiannya fokus pada tujuh hal yaitu :

  1. Institusi (Institutions)
  2. Pembangunan Manusia dan Penelitian (Human Capital and Research)
  3. Infrastruktur (Infrastructure)
  4. Kemajuan Pasar (Market Sophistication)
  5. kemajuan Bisnis (Business Sophistication)
  6. Keluaran Ilmiah (Scientific Outputs) dan 
  7. Keluaran Kreatif (Creative Outputs)
pada tahun 2018 berada di urutan ke-85 di dunia, dan di urutan ke-2 terbawah di ASEAN dengan skor 29,8 dari 100. Untuk menunjang kualitas pendidikan di Indonesia, kita harus memperbanyak Riset.

Kenapa riset?
Belajar dari Cina, cina merupakan salah satu negera dengan pertumbuhan paling cepat semenjak tahun 2011. Pada tahun 2017 Negeri Tirai Bambu tersebut berada pada posisi 29 dengan skor 46,4, pada tahun 2018 masuk diurutan ke 20 dengan skor 53,1.
Pesatnya peningkatan Cina ini diiringi degan kebijakan pemerintah yang memprioritaskan penelitin atau R&D (Research and Development)  

0 comments:

Post a Comment